Meskipundemikian, dampak globalisasi, baik yang negatif maupun yang positif tidak dapat dicegah. Tidak satupun bangsa di dunia ini mampu mencegah pengaruh globalisasi. Jika suatu bangsa menolak globalisasi, mereka akan jauh tertinggal dan terbelakang. Menolak globalisasi berarti menolak kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Globalisasi adalah proses mendunianya suatu hal sehingga batas antara negara menjadi hilang. Saat ini globalisasi merupakan tantangan bagi setiap bangsa dan negara, khususnya Indonesia. Arus globalisasi sangat cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama generasi anak bangsa. Globalisasi termasuk ke dalam salah satu ancaman non-militer dan jika dibiarkan perlahan tapi pasti akan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara dan keselamatan segenap bangsa. Bisa dibilang globalisasi merupakan bentuk baru dalam penjajahan, penjajahan dalam segala aspek tentunya membawa pengaruh, baik dari sisi positif maupun negatif. Pengaruh positif yang dapat kita lihat dan rasakan saat ini ada dalam berbagai aspek. Contohnya seperti dari segi politik yaitu, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat sehingga meningkatkan rasa nasionalisme masyarakat terhadap segi ekonomi yaitu, terbukanya pasar internasional yang dapat meningkatkan devisa negara dan meningkatkan kesempatan kerja. Hal tersebut akan menunjang kehidupan nasional bangsa serta dapat meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa. Dan dalam aspek sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin, kejujuran, rasa tanggung jawab yang tinggi dan Iptek dari negara lain yang sudah maju. Dengan tujuan untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa. Namun kehadiran globalisasi ini tidak hanya membawa pengaruh positif tapi juga membawa pengaruh negatif. Pertama, dampak nyata yang dapat kita lihat saat ini pada kehidupan sehari-hari yaitu cara berpakaian. Cara berpakaian masyarakat kita khususnya anak muda banyak yang menggunakan pakaian yang sangat minim bahan di tempat umum karena gaya hidup yang cenderung meniru budaya barat dan dianggap oleh masyarakat dunia sebagai kiblat. Hal tersebut termasuk ke dalam penyimpangan terhadap norma kesopanan. Selain itu, hal tersebut juga membuat masyarakat kita khususnya anak muda perlahan melupakan pakaian tradisional Indonesia. Kedua, Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan ideologi bangsa Indonesia akan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme yang akan menghilangkan rasa nasionalisme bangsa jika hal tersebut terjadi. Ketiga, dalam aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri membanjiri Indonesia. Masyarakat kita khususnya anak muda lebih memilih produk luar negeri karena produk luar negeri dinilai lebih menarik, dengan kualitas yang bagus dan yang paling penting harganya yang cerderung lebih globalisasi mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, sehingga dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Kelima, munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian dan kurangnya interaksi sosial antarwarga. Sikap individualisme membuat masyarakat tidak akan peduli dengan kehidupan tersebut memang secara langsung tidak berpengaruh terhadap nasionalisme. Akan tetapi, secara keseluruhan hal tersebut dapat mempengaruhi masyarakat Indonesia sehingga perlahan kehilangan rasa nasionalisme dalam dirinya. Sebab globalisasi mampu membuka cakrawala masyarakat secara global. Untuk itu sangat penting bagi kita sebagai masyarakat Indonesia terutama generasi muda untuk selektif terhadap pengaruh globalisasi dalam segala aspek kehidupan baik itu aspek politik, aspek ekonomi, maupun aspek sosial kita sama-sama melepaskan sikap individualisme, egoisme, hedonisme, dan konsumerisme yang dapat merusak rasa kebersamaan, toleransi, semangat gotong royong, dan musyawarah mufakat yang selama ini menjadi kekayaan bangsa Indonesia. Selalu berpikir kritis dalam menerima berbagai informasi dari media massa, sehingga tidak menghilangkan nilai-nilai yang selama ini kita jaga. Mulai gunakan dan cintai produk lokal, lestarikan kekayaan budaya Indonesia. Seperti, tarian daerah lagu daerah, makanan daerah, alat musik tradisional dan senjata tradisional. Jadikan perbedaan suku, ras, agama dan bahasa sebagai pemersatu bangsa Indonesia, sehingga negeri ini senantiasa aman, tentram dan damai. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Namunkita tidak boleh lengah dan terlena, karena era keterbukaan dan kebebasan itu juga menimbulkan pengaruh negatif yang akan merusak budaya bangsa. Menolak globalisasi bukanlah pilihan tepat, karena itu berarti menghambat kemajuan ilmu pengetahwan dan teknologi. Akan tetapi perlu kecerdasan dalam menyaring efek globalisasi.
Penulis Sumarna – APN Kementerian Pertahanan RI. Jakarta – Era globalisasi sangat dipengaruhi oleh perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi IPTEK, serta dinamika lingkungan strategis yang dinamis baik regional dan nasional suatu negara. Indonesia sebagai negara kepulauan yang besar dengan berbagai budaya, bahasa dan sebagainya yang sangat beraneka ragam, sehingga memiliki potensi ancaman disintegrasi bangsa. Perlu disyukuri hidup di negara yang majemuk ini karena di dalamnya terdapat banyak sekali keberagaman yang dapat menjadi suatu kekayaan yang dimiliki bangsa Indonesia. Namun, dengan banyaknya perbedaan yang dimiliki juga dapat membuat negara Indonesia rawan terjadi pergesekan antar suku, agama, ras, golongan jika kita tidak menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan. Faktor penyebab timbulnya disintegrasi bangsa, antara lain ; pertama menurunnya sikap toleransi masyarakat; kedua kesenjangan sosial sehingga menyebabkan iri hati antar kelompok; ketiga muncul ideologi baru selain Pancasila; keempat ketidakpuasan masyarakat terhadap pembangunan di daerahnya, dan lain sebagainya. Potensi disintegrasi bangsa juga dipengaruhi oleh dinamika lingkungan strategis nasional, regional dan global yang dinamis, sehingga agak sedikit sulit untuk memprediksi kemungkinan apa yang akan terjadi dimasa mendatang. Oleh karena itu dalam rangka untuk meminimalisir terjadinya ancaman tersebut diperlukan berbagai upaya agar terwujud penguatan wawasan kebangsaan Wasbang dan peningkatan kewaspadaan nasional Padnas bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Apabila suatu negara atau bangsa tidak mampu menghadapi dampak dinamika era globalisasi serta perkembangan lingkungan, maka besar kemungkinan negara tersebut akan hancur dan terlindas oleh arus globalisasi perubahan global, sebab hanya ada dua kemungkinan yang akan dihadapi negara itu, yakni sebagai pemenang the winners atau sebagai pecundang the lossers. Terjadinya kasus disintegrasi bangsa dan beberapa negara yang dianggap gagal seperti Turki Usmani, Uni Soviet, Yugoslavia, Vietnam, dan negara-negara Timur Tengah menunjukkan salah satu bukti nyata betapa besarnya ancaman disintegrasi bangsa di era globalisasi saat ini, termasuk Indonesia. Sebagai bagian dari komunitas internasional, Indonesia tidak terlepas dari permasalahan disintegrasi bangsa dan keterpengaruhan oleh dinamika lingkungan strategis. Pembukaan UUD 1945, mengamanatkan bahwa Indonesia tetap harus mampu menjamin eksistensinya sebagai NKRI dan harus mampu mendorong terwujudnya tujuan nasional, untuk itu diperlukan kemampuan memberdayakan seluruh potensinya guna kepentingan negara. Wawasan Kebangsaan, menurut Prof. Muladi, mantan Gubernur Lemhannas, adalah suatu cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya, serta mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Konsep kebangsaan adalah suatu hal yang sangat mendasar bagi bangsa Indonesia dan dalam realitasnya konsep kebangsaan sudah dijadikan sebagai dasar negara dan ideologi negara dalam rumusan Pancasila tercantum pada Alinea IV Pembukaan UUD 1945 dan Konsep kebangsaan ini yang membedakan antara bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lainnya. Dorongan ini melahirkan kebangsaan Indonesia bersumber dari perjuangan guna mewujudkan kemerdekaan dan memulihkan martabat kita sebagai manusia, serta menolak segala bentuk diskriminasi suku, agama, ras/ golongan, warna kulit, asal-usul, kedaerahan, keturunan, serta keyakinan terhadap Tuhan YME dan status sosial, yang memiliki tujuan untuk membangun, serta mengembangkan persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam upaya meminimalisir berbagai dampak negatif perkembangan globalisasi diperlukan daya tangkal bangsa yang tangguh sebagai modal utama pembangunan bangsa dan Negara, maka diperlukan berbagai langkah strategis melalui upaya penguatan Wawasan Kebangsaan dan peningkatan Kewaspadaan Nasional, sehingga akan mampu meminimalisir berbagai kompleksitas ancaman yang terjadi, termasuk potensi ancaman disintegrasi bangsa. Padnas bertitik tolak dari keyakinan ideologi dan wawasan kebangsaan yang kokoh, didukung upaya pemantauan sejak dini dan berkesinambungan dari implikasi kondisi yang berkembang di dalam negeri maupun luar negeri. Resiko disintegrasi bangsa adalah konsekuensi dari kemajemukan bangsa, sedangkan Tannas yang diharapkan adalah ketahanan menghadapi resiko disintegrasi. Ketahanan nasional yang kuat akan dapat terbentuk, apabila setiap warga negara memiliki wawasan kebangsaan yang kuat, didukung kekuatan seluruh komponen bangsa, termasuk sarana prasarana dan sumber daya nasional yang kuat. Sehingga visi persatuan dan kesatuan bangsa yang diamanatkan dalam Wasnus akan terwujud secara konkrit. Dinamika lingkungan strategis memberikan pengaruh luas, baik bersifat positif maupun negatif terhadap semua aspek kehidupan baik itu aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, hukum, dan pertahanan keamanan. Kemampuan daya tangkal tidak terlepas dari kuat atau tidaknya kewaspadaan nasional dan ketahanan nasional suatu negara, serta akan selalu membawa implikasi baik positif maupun negatif pada sisi lain secara bersamaan dalam lingkungan global, regional dan nasional. Adapun perkembangan lingkungan global banyak dipengaruhi oleh kebijakan negara-negara major powers dalam mengamankan kepentingan nasionalnya, serta kecenderungan ke depan masih berada dalam keterpengaruhan kepentingan negara-negara besar seperti Amerika Serikat AS, Cina, Rusia, dan negara-negara Uni Eropa lainnya, dalam menjamin kepentingan ekonomi, politik, dan keamanan dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Sedangkan pada lingkup regional, sejumlah isu-isu tradisional yang hingga kini masih menjadi faktor yang mempengaruhi interaksi antarnegara di berbagai kawasan, serta kemajuan ekonomi regional powers yang menandai perkembangan positif di tingkat regional. Dalam konteks stabilitas keamanan regional, sejumlah isu keamanan masih mewarnai kawasan ini, seperti konflik yang bersumber pada klaim teritorial, keamanan jalur pelayaran dan perdagangan, terorisme, perompakan, bajak laut dan penyelundupan, sehingga perlu peningkatan kerjasama dalam mengatasi permasalahan ini yang menyebabkan setiap negara berupaya meningkatkan kapasitas dan kemampuan kekuatan militer untuk mencegah berbagai ancaman dan membangun daya tangkal yang tangguh. Dalam rangka mencegah disintegrasi bangsa dengan Wawasan kebangsaan dalam memperkuat ketahanan nasional , maka diperlukan pemahaman dan pembekalan wawasan kebangsaan untuk memperkuat ketahanan nasional bagi setiap warga negara sehingga dapat menyikapi dengan baik perbedaan yang ada agar tidak merugikan bangsa sendiri dengan melalui berbagai lingkungan baik lingkungan kerja lingja, lingkungan pendidikan lingdik dan lingkungan pemukiman lingkim melalui berbagai media social yang ada, seperti buku pelajaran, internet, televisi, surat kabar, poster, Facebook, dan lain sebagainya. Sehingga dengan adanya wawasan kebangsaan, maka akan terbuka melihat banyak sekali keberagaman yang ada di Indonesia, baik suku, agama, ras, golongan, dan lain sebagainya yang potensi yang saling melengkapi sehingga merupakan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia karena kaya akan keberagaman dengan demikian aneka keberagaman yang ada justru membuat Indonesia semakin indah dan dikagumi. Ketika disadari betapa indahnya keberagaman, akan menimbulkan rasa ingin menjaga dan mempertahankan keberagaman yang ada dengan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Hal ini selaras dengan tujuan wawasan kebangsaan yaitu menjamin persatuan dan kesatuan bangsa di berbagai aspek kehidupan untuk mencegah timbulnya disintegrasi bangsa dan terus berupaya menjaga persatuan dan kesatuan. Akhirnya dengan perbedaan yang ada bukan merupakan suatu persoalan bagi bangsa Indonesia, namun harus dimanfaatkan untuk saling melengkapi, saling membantu, tolong-menolong, dan bergotong-royong untuk mencapai tujuan pembangunan nasional, menuju Indonesia yang adil dan makmur. RedG
Adapunterhadap budaya barat yakni budaya modern dan globalisasi, proses serupa masih berlangsung. Khusus dalam menghadapi dan menyikapi budaya modern dan globalisasi yang menerpa ke seluruh bangsa di muka bumi, maka bangsa kita harus ekstra cermat. Alasannya, modernitas dan globalitas itu bersumber pada filsafat dan ideologinya sendiri.
- Zaman sekarang, semua orang di seluruh dunia dapat terhubung melalui jaringan internet. Pertukaran informasi antarnegara yang sangat jauh bisa didapatkan dalam waktu real time. Namun tahukah kamu bahwa kemudahan komunikasi membawa manusia pada globalisasi dan modernisasi?Dilansir dari Standford Encyclopedia of Philosophy, globalisasi adalah proses meningkatnya interaksi manusia melintasi batas geografis yang mengakibatkan keterhubungan dan keterkaitan budaya serta ekonomi di seluruh dunia. Sedangkan pengertian modernisasi yaitu proses perubahan budaya, sosial, dan ekonomi hasil masuknya karakteristik industri barat. Peristiwa globalisasi dan modernisasi memiliki dampak baik namun juga berdampak buruk karena dapat mengubah identitas suatu bangsa. Baca juga Modernisasi Definisi dan DampaknyaKarena globalisasi dan modernisasi bersifat alami dan tidak bisa dihentikan. Kita sebagai bangsa Indonesia harus berupaya menghadapinya dengan cara-cara sebagai berikut Memahami nilai-nilai Pancasila Pancasila mengandung nilai-nilai luhur yang menjadi dasar kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan memahami nilai-nilai Pancasila, kita menjadi tahu mana yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Memahami dan melaksanakan nilai-nilai Pancasila membuat kita tidak kehilangan identitas bangsa. Memilah kebudayaan asing berdasarkan hukum dan norma yang berlaku Globalisasi membawa budaya asing dan modernisasi membuat budaya asing tersebut menjadi kebiasaan. Tidak semua budaya asing baik, kita harus memilihnya berdasarkan hukum dan norma yang berlaku di masyarakat. Misalnya, Marijuana dapat legal dikonsumsi di Colorado, Washington, Meksiko, Kolombia, Spanyol, Kanada dan Israel. Sedangkan di Indonesia dilarang mengonsumsi Marijuana dan dikenakan hukuman penjara selama 4-20 tahun. Baca juga Pengaruh Globalisasi bagi Negara
Jikaprasyarat itu terpenuhi maka terjadilah masyarakat itu akan terpengaruhi oleh teknologi.seharusnya ideologi suatu bangsa merupakan suatu yang kekal dan tidak selalu berubah-ubah. Jika mudah terpengaruh berarti, ideology itu belum tertanam dalam keadaan masyarakat terguncang karena tidak adanya nilai-nilai yang dapat di pergunakan sebagai PengertianIdentitas Nasional. Istilah identitas nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Berdasarkan pengertian yang demikian ini maka setiap bangsa di dunia ini akan memiliki identitas sendiri-sendiri sesuai dengan keunikan, sifat, ciri
Istilah" identitas nasional " secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yag secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Berdasarkan pengartian yang demikian ini maka setiap bangsa di dunia ini akan memiliki identitas sendiri - sendiri sesuai dengan keunikan, sifat, ciri - ciri serta
Jikasuatu bangsa tidak mampu mengikuti arus globalisasi terutama negara yang (2007), "globalisasi pada hakikatnya adalah suatu fenomena perubahan kehidupan global yang dapat membawa pengaruh positif dan negatif bagi suatu maka bangunan itu akan kuat. Begitu pula halnya negara, apabila dasarnya kuat maka bangunan negara itu akan kuat. HilangnyaIdentitas Suatu Negara. 8 November 2015 16:35 Diperbarui: 8 November 2015 16:40 1514 1 0. +. Lihat foto. Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos. Eksistensi suatu bangsa pada era globalisasi dewasa ini mendapat tantangan yang sangat kuat, terutama karena pengaruh kekuasaan internasional. Menurut Berger dalam The Capitalis
Namunjika hal itu akan dapat membantu perekonomian bangsa ini, berarti dengan hal kecil seperti melestarikan kebudayaan, kitatelah bisa merubah nasib bangsa ini. Globalisasi memang suatu hal yang tidak bisa kita tolak adanya. Namun jika kita bisa memanfaatkannya dengan baik, maka hal itu akan sangat banyak berdampak positif bagi negeri kita.
.
  • l4tsexy265.pages.dev/661
  • l4tsexy265.pages.dev/722
  • l4tsexy265.pages.dev/449
  • l4tsexy265.pages.dev/141
  • l4tsexy265.pages.dev/85
  • l4tsexy265.pages.dev/645
  • l4tsexy265.pages.dev/671
  • l4tsexy265.pages.dev/69
  • l4tsexy265.pages.dev/819
  • l4tsexy265.pages.dev/747
  • l4tsexy265.pages.dev/348
  • l4tsexy265.pages.dev/421
  • l4tsexy265.pages.dev/435
  • l4tsexy265.pages.dev/726
  • l4tsexy265.pages.dev/498
  • jika suatu bangsa menolak globalisasi maka bangsa tersebut akan