Disamping perannya sebagai pelindung, kulit membantu kita menjaga suhu internal yang tepat dan memungkinkan kita merasakan dunia melalui ujung saraf. Kulit adalah organ yang kompleks; rata-rata inci persegi kulit mengandung 650 kelenjar keringat , 20 pembuluh darah , dan lebih dari 1.000 ujung saraf. Meskipun tebalnya hanya beberapa milimeterKeringat berlebih sering kali membuat orang yang mengalaminya merasa tidak nyaman, apalagi jika tidak jelas pemicunya. Meski terlihat ringan dan umumnya tidak berbahaya, kondisi ini sebaiknya tidak diabaikan, sebab keringat berlebih bisa saja menjadi tanda adanya suatu penyakit. Berkeringat adalah salah satu proses alami tubuh untuk menyesuaikan suhu tubuh dengan lingkungan luar. Proses ini bekerja dengan cara mengekskresikan atau mengeluarkan cairan yang mengandung garam melalui kelenjar keringat. Normalnya, tubuh akan mengeluarkan keringat ketika melakukan aktivitas berat, konsumsi makanan pedas, atau saat merasakan emosi tertentu seperti marah, malu, takut, atau panik. Selain itu, beberapa kondisi medis seperti hipertiroid dan demam juga dapat memicu tubuh mengeluarkan keringat berlebih. Lain halnya dengan keringat berlebih yang terjadi tanpa adanya pemicu. Kondisi ini disebut dengan hiperhidrosis dan biasanya terjadi karena adanya penyakit tertentu. Jenis-Jenis Kondisi Keringat Berlebih Ada dua jenis keringat berlebih atau hiperhidrosis, yaitu hyperhidrosis focal primer dan secondary general hyperhidrosis. Berikut ini adalah penjelasannya Hyperhidrosis focal primer Seseorang dengan kondisi hyperhidrosis focal primer akan mengalami keringat berlebih di bagian tubuh tertentu, seperti telapak tangan, telapak kaki, lipat paha, ketiak, atau hanya kepala dan wajah. Area tubuh yang terkena biasanya bersifat simetris, misalnya bila telapak tangan kanan banyak berkeringat, telapak tangan kiri juga akan mengalami hal yang sama. Jenis keringat berlebih ini dapat disebabkan oleh adanya masalah pada fungsi sistem saraf. Hyperhidrosis focal primer umumnya mulai terjadi pada usia remaja dan dewasa. Namun, jika Anda berusia paruh baya atau lebih dan mengalami keringat berlebih di salah satu bagian tubuh, disarankan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter. Secondary general hyperhidrosis Keringat berlebih jenis ini terjadi pada seluruh bagian tubuh dan biasanya terjadi pada malam hari. Kondisi ini dapat disebabkan oleh adanya penyakit tertentu, seperti Gangguan tiroid Tuberkulosis Menopause Gagal jantung Stroke Kanker, seperti limfoma dan leukimia Penyakit Parkinson Diabetes Cedera tulang belakang Penyakit paru-paru Gangguan kecemasan Kecanduan alkohol Kehamilan juga bisa membuat Anda memiliki kondisi keringat berlebih. Selain itu, pengobatan dan konsumsi suplemen tertentu juga bisa menjadi penyebab dari keringat berlebih, seperti obat antibiotik, obat untuk tekanan darah, obat untuk mulut kering, dan obat yang digunakan untuk menangani masalah kesehatan mental. Hal yang Perlu Diperhatikan dari Kondisi Keringat Berlebih Anda disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter jika mengalami keringat berlebih dan disertai beberapa hal berikut ini Jumlah keringat yang keluar semakin banyak atau menyebabkan iritasi kulit ketiak dan ketiak hitam. Terbangun dengan kondisi kasur sangat basah pada malam hari akibat keringat dingin yang keluar dari tubuh. Keringat berlebih terjadi pada satu sisi tubuh, misalnya hanya pada lipat paha kanan. Seluruh bagian tubuh mengalami keringat berlebih dan bukan hanya di bagian tertentu. Jika keringat berlebih diserta gejala insomnia, rasa haus yang terus meningkat, kelelahan, batuk, atau sering buang air kecil. Keringat berlebih muncul tanpa pemicu yang jelas dan berlangsung selama 6 bulan atau lebih. Mulai mengganggu aktivitas sehari-hari. Disertai dengan penurunan berat badan, nyeri dada, demam, detak jantung cepat, dada terasa tertekan, atau sesak napas. Biasanya dokter akan melakukan beberapa tes untuk mengetahui penyebab keringat berlebihan yang Anda alami. Beberapa jenis tes yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan fisik, tes urine, tes darah, dan tes thermoregulatory. Cara Mengatasi Keringat Berlebih Pada dasarnya penanganan keringat berlebih dilakukan sesuai penyebabnya. Jadi, bila keringat berlebih terjadi pada penderita diabetes, penanganan dilakukan dengan cara mengontrol gula darah. Selain itu, cara paling mudah untuk mengatasi keringat berlebih adalah dengan menggunakan produk antiperspiran yang dijual bebas dalam berbagai bentuk, seperti losion, roll-on, dan spray. Di samping beberapa hal di atas, ada beberapa cara mengatasi keringat berlebih lain sesuai dengan penyebabnya, seperti 1. Obat-obatan Pemberian obat antikolinergik bisa mengatasi keringat berlebih yang terjadi secara menyeluruh. Namun, karena dapat menyebabkan efek samping berupa konstipasi dan pusing bila digunakan jangka panjang, sebaiknya penggunaan obat ini harus di bawah pengawasan dokter. 2. Sutik botox Selain itu, jika keringat berlebih hanya terjadi pada satu bagian tubuh tertentu saja, dokter akan menyarankan untuk melakukan prosedur suntik botox yang bertujuan untuk menghentikan aktivitas saraf yang memicu produksi keringat berlebih. 3. Operasi Beberapa kondisi medis dapat menyebabkan keringat berlebih. Jika Anda mengalami keringat berlebihan menyeluruh dan disebabkan oleh gangguan tiroid, dokter biasanya akan melakukan operasi tiroid. Cara lainnya adalah dengan melakukan operasi pengangkatan kelenjar keringat atau memotong saraf di bagian dada yang dapat memicu keringat berlebih. Selain itu, dokter juga dapat dilakukan iontophoresis, yaitu pengobatan menggunakan rangsangan listrik bertegangan rendah untuk menghentikan sementara fungsi kelenjar keringat. Tidak semua keringat merupakan tanda suatu penyakit. Namun, jika keringat yang keluar sangat banyak dan disertai gejala lain, Anda perlu waspada. Segera periksakan diri ke dokter untuk mengetahui apa penyebabnya agar dapat dilakukan penanganan yang tepat.
Pembahasan Pada bagian dermis kulit terdapat kelenjar keringat (glandula sudorifera) serta kelenjar minyak (glandula sebassea) yang terletak dekat akar rambut dan berfungsi meminyaki rambut agar tidak kering. Kelenjar keringat berupa pipa terpilin yang memanjang dari epidermis masuk ke bagian dermis. Pangkal kelenjarnya menggulung dan
Kulit merupakan organ terbesar pada tubuh manusia. Jika dibentangkan, kulit orang dewasa diperkirakan memiliki luas sekitar dua meter persegi. Selain itu, kulit menjadi salah satu organ yang paling penting bagi kelangsungan hidup manusia. Sudahkah Anda mengetahui seperti apa struktur anatomi kulit dan fungsinya? Struktur anatomi kulit manusia Sumber WebMD Selain penyakit kulit, Anda perlu tahu tentang kulit secara general. Kulit merupakan pelindung tubuh manusia yang bersifat tahan air, lentur, tapi tetap kuat. Permukaan kulit terasa halus dan ditumbuhi rambut atau bulu halus yang mencuat dari pori-pori untuk mengeluarkan keringat. Struktur kulit terbagi menjadi tiga lapisan utama yaitu epidermis sebagai bagian terluar, lapisan dermis yang berada di tengah, dan bagian terdalam yakni hipodermis atau juga disebut subkutan. 1. Epidermis Epidermis adalah satu-satunya lapisan kulit yang bisa dilihat dan disentuh. Ini merupakan lapisan terluar kulit. Lapisan ini terdiri dari lima jenis sel, yaitu stratum korneum, stratum lucidum, stratum granulosum, stratum spinosum, dan stratum basale. Berikut penjelasan lengkap fungsi setiap lapisan penyusun epidermis. Stratum korneum Ini merupakan lapisan epidermis terluar. Stratum korneum terbentuk dari keratin dan berfungsi sebagai pelindung lapisan kulit yang lebih dalam. Stratum lusidum Stratum lusidum terletak di bawah stratum korneum, bentuknya berupa lapisan tipis yang hanya terlihat di telapak kaki dan telapak tangan. Stratum granulosum Lapisan ini berada di tengah, bekerja dengan menghasilkan lemak dan molekul lainnya yang mengikat sel kulit. Stratum spinosum Lapisan ini memiliki sel-sel dendrit yang penting untuk kekebalan tubuh. Stratum spinosum tersusun atas protein bernama desmosom yang membuat kulit lentur dan kuat. Stratum basale Ini merupakan lapisan epidermis terdalam. Lapisan ini mengandung sel bernama melanosit yang menghasilkan warna kulit atau pigmen yang dikenal sebagai melanin. Sel inilah yang membuat kulit menjadi cokelat serta melindungi kulit dari sinar radiasi matahari. Selain itu, pada lapisan epidermis juga ada lapisan sel non-keratinosit, yaitu sel langerhans dan sel merkel. Sel langerhans berfungsi sebagai sistem pertahanan kulit yang juga membantu melindungi kulit dari patogen penyebab penyakit. Sementara itu, sel merkel berfungsi untuk mengenali rangsangan tertentu yang berasal dari luar. Hal ini membuat kulit menjadi sensitif terhadap sentuhan. 2. Dermis Dermis adalah lapisan kedua yang terletak di bawah epidermis. Struktur lapisan kulit ini lebih tebal daripada epidermis. Lapisan ini menopang lapisan epidermis dengan kuat. Pada dermis, terdapat kelenjar keringat yang akan menghasilkan keringat untuk mengatur dan mempertahankan suhu tubuh. Ujung saraf juga ditemukan pada dermis. Ujung saraf akan mengirimkan sensasi berupa sentuhan, rasa nyeri, gatal, dan suhu ke otak. 3. Hipodermis Hipodermis adalah lapisan kulit terdalam yang juga kerap disebut sebagai lapisan subkutan atau subkutis. Lapisan hipodermis terdiri dari jaringan kolagen dan sel lemak, bertugas untuk melindungi tubuh dari suhu panas dan dingin. Lapisan ini juga berfungsi untuk melindungi tubuh dari cedera dengan bertindak sebagai bantalan yang melapisi tulang. Fungsi kulit Selain struktur, ada fungsi kulit yang perlu Anda ketahui. Apa saja? tubuh Kulit merupakan lapisan terluar pada tubuh dan berperan untuk melindungi organ di dalamnya dari infeksi, dehidrasi, sinar ultraviolet, dan paparan zat berbahaya dari luar. 2. Indra perasa Kulit memiliki sel-sel saraf yang penting untuk merasakan sensasi nyeri, suhu, sentuhan, dan tekanan. Oleh karena itu, kulit merupakan salah satu organ pancaindra. 3. Membantu gerak tubuh Kulit membantu gerakan tubuh Anda agar lebih leluasa. Fungsi kulit yang satu ini berasal dari lapisan hipodermis. Tanpa hipodermis, kulit akan bergesekan dengan otot dan jaringan di bawahnya. Lapisan kulit ini membuat anggota tubuh bergerak lebih lancar. 4. Memproduksi vitamin D Kulit membantu proses kimia di tubuh yakni memproduksi vitamin D saat berjemur. Mengutip situs Skin Cancer Foundation, paparan sinar matahari akan menembus lapisan epidermis, berinteraksi dengan protein di kulit sehingga menghasilkan vitamin D yang dibutuhkan tubuh. Vitamin D penting untuk menyerap kalsium agar tulang tetap kuat. 5. Mengatur suhu tubuh Tubuh menerima sensasi panas atau dingin dari saraf pada kulit. Selanjutnya, sensasi tersebut akan diterima otak dan otak pun mengirim sinyal pada kulit untuk menjaga atau melepaskan suhu panas. Saat suhu udara panas, sensasi hangat yang diterima kulit akan diteruskan ke otak. Selanjutnya, otak mengirim sinyal yang mengaktifkan kelenjar keringat untuk mengeluarkan keringat. Sebaliknya, pada suhu dingin, otak akan mengirimkan pesan untuk mempersempit pembuluh darah di kulit agar dapat mempertahankan panas tubuh. Tipe-tipe kulit Tidak hanya warna dan ketebalan, tipe kulit setiap orang juga berbeda-beda. Pembagian tipe kulit seseorang tergantung pada jumlah air yang terkandung pada kulit, jumlah minyak di dalam kulit, dan seberapa sensitif kulit tersebut. Berdasarkan tiga faktor di atas, di bawah ini beragam tipe kulit manusia. Kering kasar, bersisik, mengelupas, dan terasa gatal. Berminyak berkilau, pori-pori besar, rentan jerawat dan komedo. Normal tekstur lembut dan halus, pori-pori tampak samar, terasa kenyal. Kombinasi berminyak pada dagu, dahi, dan hidung, lalu kulit kering pada bagian lainnya. Sensitif iritasi, kemerahan, sensasi terbakar, dan gatal. Tipe kulit juga berkaitan dengan kulit sehat. Meski memiliki kulit berminyak, kering, atau kulit sensitif, Anda tetap bisa mempunyai kulit sehat. Inilah tanda-tanda bila kulit Anda sehat. Warna merata. Tekstur kenyal, lembut, dan halus. Tidak ditemukan benjolan atau kulit mengelupas yang perih. Struktur kulit memiliki tiga lapisan utama dengan masing-masing fungsinya. Secara umum, kulit berfungsi melindungi organ di dalamnya dari paparan infeksi dan bahaya lainnya. Kulit pun memiliki tipenya masing-masing. Mengetahuinya penting agar Anda paham dengan perawatan kulit yang paling cocok. Rangkuman Ada 3 lapisan utama pada struktur kulit, yaitu epidermis, dermis, dan hipodermis. Fungsi kulit secara umum adalah memberi lapisan pelindung bagi organ tubuh lainnya. Tipe kulit bisa menjadi penanda kulit sehat. Kulit berminyak cenderung berkomedo dan berjerawat, sedangkan kulit kering rentan gatal dan mengelupas. Kulit kombinasi menunjukkan kedua ciri-ciri kulit kering dan berminyak.
Apayang dikeluarkan melalui keringat? Kulit. Dalam sistem ekskresi, kulit berperan dalam mengeluarkan keringat melalui kelenjar keringat yang tersebar di seluruh bagian tubuh. Kelenjar keringat ini memproduksi keringat yang mengandung garam, air, atau zat-zat lain yang tidak diperlukan oleh tubuh.2 Nov 2021. Jika satu inchi persegi kulit manusia mengandung kurang lebih 645 kelenjar keringat, berapakah jumlah kelenjar keringat dari seluruh badan permukaan badan anda Baca Juga Desa Sukamaju Mendapat Jatah Beras 25 Karung Beras Sembako, Tiap Karung Beras Berisi 16 Kg. Keringatdari kelenjar ekrin mengandung garam. Inilah sebabnya kenapa keringat akan terasa asin. Untuk lebih jelas, mari bahas satu per satu kandungan keringat yang dihasilkan oleh kelenjar ekrin berikut ini. Protein. Protein yang dikeluarkan bersama keringat ini membantu meningkatkan pertahanan sistem kekebalan tubuh dan memperkuat kulit.- Ketika Anda berkeringat setelah berolahraga atau karena cuaca yang amat panas, keringat tanpa sengaja menetes dan bisa saja masuk ke mulut. Sebagian orang yang pernah mengecap keringat, pasti akan mengatakan rasanya asin. Namun tahukah Anda kenapa rasa keringat asin?Baca juga Misteri Tubuh Manusia Kenapa Patah Tulang pada Anak Lebih Cepat Sembuh? Memahami keringat Untuk diketahui, keringat merupakan cara tubuh untuk menormalkan suhu tubuh. Saat kita banyak beraktivitas dan bergerak, seperti melakukan olahraga, suhu tubuh akan naik. Untuk menstabilkan suhu tubuh yang naik kembali normal, kelenjar keringat akan melepaskan keringat sehingga panas menguap melalui kulit. Proses ini disebut dengan regulasi temperatur thermoregulation. Keringat ini sebagian besar diproduksi oleh kelenjar ekrin. Sisanya, yaitu di sekitar ketiak dan sekitar alat kelamin diproduksi oleh kelenjar apokrin. Keringat dari kelenjar ekrin mengandung garam. Inilah sebabnya kenapa keringat akan terasa asin. Untuk lebih jelas, mari bahas satu per satu kandungan keringat yang dihasilkan oleh kelenjar ekrin berikut ini. Protein. Protein yang dikeluarkan bersama keringat ini membantu meningkatkan pertahanan sistem kekebalan tubuh dan memperkuat kulit. Urea CH4N2O. Zat limbah ini diproduksi oleh hati ketika memproses protein tertentu. Urea dikeluarkan melalui keringat untuk mencegah terjadinya penumpukan. Amonia NH3. Zat buangan yang diproduksi ginjal ketika menyaring nitrogen dalam urea dari hati. Natrium Na+. Zat ini dikeluarkan bersama keringat agar kadar natrium dalam tubuh tetap seimbang. Natrium inilah yang disebut sebagai garam. Kandungannya cukup banyak dalam keringat, itulah kenapa keringat rasanya asin. Sementara itu, keringat yang dihasilkan oleh kelenjar apokrin cenderung mengandung lemak. Ketika lemak dipecah oleh bakteri, akan ada zat buangan yang berbau. Keringat inilah menyebabkan bau badan pada seseorang. Faktor lain yang bikin keringat terasa asin Ternyata tingkat keasinan keringat itu berbeda-beda pada setiap orang. Hal ini bergantung dengan seberapa banyak kadar garam yang perlu dibuang oleh tubuh. Kadar garam dalam tubuh dipengaruhi oleh pilihan makanan. Semakin asin makanan yang dikonsumsi, kadar garam akan semakin tinggi. Tubuh pun akan mengeluarkan garam yang berlebihan tersebut bersama keringat agar kadarnya dalam tubuh tetap stabil. Jadi, konsumsi makanan tinggi garam juga jadi penyebab kenapa keringat terasa asin. Menurut Harvard School of Public Health, hampir semua makanan yang tidak diolah seperti buah, sayur, kacang-kacangan, daging mengandung rendah garam. Sebagian besar, makanan yang tinggi garam ada pada makanan olahan atau kemasan. Contohnya, pizza, camilan gurih, daging asap, atau masakan rumah yang banyak ditambahkan garam. Baca juga Misteri Tubuh Manusia Benarkah Perut Keroncongan gara-gara Cacing? Meski normal, keringat juga bisa memicu masalah kulit Kandungan keringat ternyata bisa jadi masalah pada orang dengan gangguan kulit. Salah satunya eksim, yakni peradangan kulit yang menyebabkan kulit kemerahan, gatal, dan kering. Bagi penderita eksim, membiarkan tubuh berkeringat adalah sebuah pantangan. Pasalnya, keringat bisa memicu gejala eksim kembali muncul. Bahkan, kandungan garam dan komponen lain yang ada keringat bisa membuat kulit terasa perih ketika mengenai bagian yang terluka. Untuk mencegahnya, keringat harus dibersihkan segera. Anda bisa mengelapnya dengan handuk atau kain lembut. Bisa juga dengan mandi untuk membersihkan sisa-sisa keringat yang menempel. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
KelenjarKeringat. Berbeda halnya dengan kelenjar sebasea, kelenjar keringat lebih banyak terdapat pada telapak tangan dan telapak kaki. hampir seluruh bagian kulit terdapat kenjar keringat, kecuali dibeberapa bagian seperti glans penis, di dasar kuku, di batas bibir,serta area gendang telinga. Kenejar keringat berada dilapisan antara epidermis