Resnafauziahotkp2 kls x tugas resensi buku novel bahasa Indonesia

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Identitas BukuJudul buku Tenggelamnya Kapal Van Der WijckPengarang Buya Hamka Penerbit PT. Bulan Bintang Tahun terbit Cetakan ke-32 Tahun 2012Jumlah Halaman 236 halamanSinopsisNovel yang telah diangkat menjadi film ini menceritakan tradisi masyarakat Minang pada zaman itu. Penulis yaitu Prof. Dr. Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih dikenal dengan Buaya Hamka mengkritik tradisi Minang terutama perkawinan paksa melalui novel ini. Novel ini menceritakan kisah cinta yang setia antara dua insan. Tokoh yang bernama Zainuddin adalah seorang yatim piatu yang memiliki nasib kurang beruntung. Ibu Zainuddin adalah orang asli Makasar yang menikah dnegan orang asli Minang. Oleh karena itu Zainuddin terbuang dari Makasar yang merupakan tanah kelahirannya. Pada suatu ketika Zainuddin mengunjungi Padang Panjang, namun disana ia dianggap sebagai orang Zainuddin bertemu dengan seorang gadis dari keluarga leluhur terpandang yang bernama Hayati. Zainuddin dan Hayati saling jatuh cinta, namun ibunya Hayati sangat tidak merestui hingga mengusir Zainuddin dari Pandang Pandang. meski Zainuddin pergi meninggalkan Hayati, tetapi mereka berjanji untuk tetap ini mengandung banyak amanat apalagi mengenai ranah budaya. Sangat menyentuh hati para cerita yang mudah untuk selalu sabar 1 2 Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
perolehbahwa novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Hamka dapat diterapkan dalam pembelajaran di SMA khususnya di kelas X dengan KD mengidentifikasi nilai- nilai dan isi yang terkandung dalam novel baik lisan maupun tulis yang diperoleh dari hasil wawancara bersama informan. Kata Kunci: Citra Wanita; Novel; Pembelajaran Sastra “Pergantungan jiwaku, Zainuddin. Ke mana langit tempatku bernaung setelah engkau hilang dariku, Zainuddin. Apakah artinya hidup ini bagiku kalau engkau pun telah memupus namaku dari hatimu”. Begitulah kiranya petikan kata yang terucap oleh Hayati, dalam novel bertajuk Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk yang telah mafhum aku baca. Novel yang menurutku lumayan bagus dari segi cerita dan tokohnya. Walau ditulis beberapa puluh tahun silam, namun cerita dari novel ini dapat menggambarkan keadaan kehidupan manusia zaman sekarang. Aku jadi bersemangat untuk langsung meresensi novel ini dengan gaya bahasaku sendiri, menurutku sendiri dan pendapatku sendiri tentang novel ini. Oh iya, novel yang akan aku resensi ini ialah revitalisasi dari buku yang berjudul sama terbitan Bulan Bintang cetakan ke 32 tahun 2014. Cetakan berikutnya diterbitkan oleh Gema Insani. Kenapa aku memberikan informasi ini di awal sebab, novel ini telah dicetak puluhan kali dari tahun pertamanya terbit. Jadi banyak gubahan dari segi penulisan kata sehingga sesuai EYD sehingga beberapa novel tiap cetakan mungkin berbeda. Resensi Novel “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” Identitas Buku Judul Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Pengarang Haji Abdul Malik Karim Amrullah Hamka Genre Romantis, Sejarah Penerbit Gema Insani Tanggal Rilis/Cetakan Pertama Tahun 1938 Tahun Terbit 2017 cetakan pertama oleh Gema Insani Tempat Terbit Jakarta Jumlah Halaman 256 Halaman ISBN 978-602-250-416-0 Sinopsis Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Zainuddin ialah pemuda berdarah campuran Minang dan Bugis. Ayahnya berasal dari Batipuh sebuah desa di Padang Panjang Sumbar. Sementara ibunya asli orang Makasar Sulawesi Selatan. Pertemuan orang tua Zainuddin bermula ketika Ayahnya diasingkan dari tempat asalnya, Batipuh. Ayahnya kemudian menetap di Makasar dan memperistri ibunya Zainuddin. Pemuda 20 tahun tersebut amat menderita, di Makasar ia dianggap orang asing. Ayah ibunya pun telah meninggal sejak dirinya masih kecil sehingga ia diasuh oleh mamak angkatnya, Mak base. Timbul keinginan dari diri Zainuddin untuk pergi ke tanah asal ayahnya dengan pengharapan bahwa hidupnya akan lebih baik. Ia berharap jika keluarga di Batipuh dapat menerima dirinya dengan sambutan bahagia. Dia pun mantap pergi, setelah meminta meminta izin kepada mak angkatnya. Malang nasib pemuda itu, walau ia telah sampai di kampung halaman ayahnya, namun ia malah mendapat sambutan yang kurang baik. Dia dianggap orang asing, tidak beradat, asal usulnya tidak jelas dan sebagainya. ia pun kecewa dan hampir putus asa menjalani hidupnya. Ia menjadi anak yang terbuang. Namun keputus asaan nya sirna setelah ia bertemu seorang gadis cantik bernama Hayati, seorang bangsawan, beradat dan berlembaga. Ketidak nyamanan hidupnya di kampung sang ayah sedikit terobati setelah berkenalan dengan Hayati. Mereka pun saling jatuh cinta dalam keikhlasan dan kesucian jiwa. Cinta mereka tumbuh semakin kuat, hari demi hari. Namun, timbul larangan dari ninik-mamak Hayati yang tidak setuju hubungan asmara dua insan tersebut. Zainuddin dianggap tidak pantas berhubungan dengan Hayati. Ninik mamak Hayati menganggap Zainuddin sebagai pemuda yang tidak beradat, melarat, dan tidak berlembaga. Zainuddin kemudian diusir dari kampung Batipuh oleh ninik mamak Hayati, kini Zainuddin tinggal di kota Padang Panjang. Hayati mengukir janji bahwa akan setia kepada Zainuddun sebelum dia pergi ke Padang Panjang, namun Hayati mengingkarinya. Ia malah menikah dengan Aziz, seorang pemuda minang keturunan terhormat, beradat dan berlembaga serta kaya. Namun sifat dari Aziz tidaklah mencerminkan sosok bangsawan yang terhormat dan berdudi luhur. Mendengar pernikahan Hayati, remuklah hati Zainuddin. Ia putus asa dan hampir bunuh diri karena patah hati tersebut. Untuk mengobati luka hatinya, ia pergi ke tanah jawa untuk melupakan Hayati. Pergilah Zainuddin dengan sabatnya ke tanah Jawa. Di tanah Jawa, Zainuddin mencurahkan segenap luka di hatinya melalui tulisan yang ternyata mendapat apresiasi yang luar biasa. Kini Zainuddin terkenal sebagai penulis yang masyur di tanah jawa. Kini dirinya menjadi orang yang bergelimang harta. Pada saat itulah ia bertemu kembali dengan Hayati, orang yang masih dicintainya itu. Hayati pergi mengikuti suaminya yang bekerja di tanah jawa. Lambat laun, perlakuan Azis kepadanya Hayati istrinya amatlah buruk. Ia menderita bersuami Aziz, kini ia menyesal meninggalkan Zainuddin. Singkat cerita, Aziz ialah orang yang tidak berbudi, dia gemar berjudi dan main perempuan. Karena kelakuan nya itu ia bangkrut, ia miskin dan rumah pun telah disita. Tanpa rasa malu, Aziz meminta tolong kepada Zainuddin untuk menolong nya. Ia meminta diperbolehkan menumpang di rumah Zainuddin. Aziz kemudian meminta maaf tentang segala kesalahan nya di masa lalu. Aziz kini bertaubat, kini dirinya berada di jalan yang benar. Aziz memutuskan untuk pergi dari rumah Zainuddin untuk mencari pekerjaan namun tidak dengan Hayati. Setelah pergi meninggalkan Hayati ia mengirim surat bahwa ia menceraikan Hayati. Ia sadar bahwa ia telah merebut Hayati dari Zainuddin. Setelah mengirim surat, dikabarkan Aziz telah bunuh diri di sebuah hotel. Kini Hayati menjadi janda. Hayati kemudian meminta untuk menjadi istri Zainuddin atas permintaan dari Aziz. Sebenarnya Zainuddin amat bahagia, namun ia teringat akan janji yang telah di ingkari Hayati, rasa patah hatinya dulu. Ia pun menolak pemintaan Hayati walau hatinya enggan melakukan itu. Disuruhlah Hayati untuk pulang ke kampung halaman nya di Batipuh. Hayati pun pergi, ia menaiki kapal Van Der Wijk. Tidak diduga ternyata kapal yang ditumpanginya tersebut tenggelam tanpa sebab, Hayati pun menjadi korban nya. Hayati meninggal. Zainuddin sedih bukan main, kini sinar kehidupan nya telah sirna. Ia meratapi keputusan yang telah ia buat, kesalahan kerena menolak dan menyuruh Hayati pergi. Kini hanya ada penesalalan dalam diri Zainuddin. Kisah selanjutnya ialah, Zainuddin tertimpa sakit kerena kehilangan orang yang dicintainya. Ia pun meninggal karena sebab tersebut. Dikuburkan lah mayat Zainuddin didekat Hayati, orang yang disukainya. Kisah cinta mereka berakhir tragis. Kelebihan Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Novel dengan tajuk Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck ini memiliki sejumlah kelebihan menurut ku. Pertama ialah penulis menggambarkan keadaaan tanah Minang dengan begitu jelas. Penulis menggambarkan bagaimana kehidupan mayarakat dan adat di Padang Panjang dengan detail. Kedua ialah keindahan kesusastra an sangat terlihat karena penulis banyak menggunakan majas dan perumpamaan untuk menggambarkan latar tempat dan suasana dalam cerita ini. ketiga ialah cerita ini dapat menjadi inspirasi bagi kita kaum laki-laki untuk bejuang meraih impian. Kekurangan Novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Kekurangan novel ini ialah bahasa yang digunakan membingungkan karena tidak menggunakan bahasa Indonesia yang kurang sesuai EYD. Bagi kalian mungkin butuh waktu untuk memahami baris demi baris cerita novel ini. Selain itu, banyak kata-kata yang tidak aku mengerti, hal ini sebab aku bukanlah orang Minang. Mungkin jika di berikan penjelasan di bawah cerita, lain lagi. Namun tidak sama sekali, tidak ada penjelasan apa arti kata asing tersebut. Penggambaran watak tokoh nya juga terkesan sadis-sadis. Kita bisa melihat bahwa Zainuddin yang tidak diterima dan dianggap orang asing dan ia diusir dari Desa Batipuh. Selain itu jelas tergambar jika adat Minang lebih mementingkan harta, tahta dan keturunan. Hal ini seperti semua orang di daerah tersebut seperti itu, padahal mungkin tidak. Kesimpulan Dengan membaca novel ini, aku menjadi terinspirasi untuk lebih giat berusaha agar tidak disepelekan orang. Aku tidak mau seperti Zainuddin yang pupus harapan nya karena faktor kekayaan, dianggap melarat dan bodoh. Dari novel ini aku juga mendapat banyak pengetahuan baru terutama kata-kata yang jarang aku dengar kini aku tahu maknanya. RESENSINOVEL Tenggelamnya Kapal. RESENSI NOVEL Tenggelamnya Kapal. Anonymous UCnxL3. Projek cerpen. Projek cerpen. Najmy Barizan. Ensiklopedia - Cerita Motivasi. Analisis novel tenggelamnya kapal Van der Wijck. Rizky Ananda. Re Sensi. Re Sensi. manca data. hhhheengki (kritik 5 cm) hhhheengki (kritik 5 cm) Henk.
Judul Tenggelamnya Kapal Van der Wijck Pengarang HAMKA Haji Abdul Malik Karim Amrullah Penerbit Gema Insani Tahun Terbit 2017 cetakan 1 Tebal Buku 255 halaman Novel yang ditulis oleh HAMKA ini mengisahkan persoalan adat yang berlaku di daerah Minangkabau Sumatera Barat . Selain masalah adat, dalam novel ini juga digambarkan tentang adanya diskriminasi yang terjadi di masyarakat Minangkabau pada waktu itu. Perbedaan latar belakang / status sosial yang menghalangi kisah cinta antara Hayati dan Zainudin hingga berakhir dengan kematian. Dalam kisahnya diceritakan, Zainudin pergi ke kampung halaman ayahnya, di Batipuh Padang Panjang . Di sana lah ia bertemu dengan seorang gadis cantik bernama Hayati. Akhirnya muncullah rasa cinta kasih kedua insan tersebut. Namun percintaan keduanya terhambat karena adat istiadat yang masih kuat di daerah Minangkabau. Zainudin dari keturunan biasa dan miskin, ibunya berdarah Bugis, ayahnya keturunan Minang. Di daerah Minangkabau yang menganut matrilineal maka status Zainudin tidak diakui. Oleh karena itu, ia dianggap tidak memiliki pertalian darah lagi dengan keluarganya di Minangkabau. Sedangkan Hayati keturunan bangsawan. Akhirnya lamaran Zainudin ditolak oleh keluarga Hayati karena perbedaan status tadi. Hayati dipaksa menikah dengan Aziz, laki-laki kaya dan terpandang serta berpendidikan Eropa. Zainudin kecewa, akhirnya ia memutuskan untuk merantau di Jawa. Dalam perantauannya Zainudin meraih kesuksesan. Dalam sebuah pertunjukan opera, Zainudin dipertemukan lagi dengan Hayati yang didampingi oleh suaminya. Kehidupan Hayati dengan suaminya tidak bahagia karena tidak didasari rasa cinta, demikian juga sifat Aziz yang suka mabuk-mabukan dan suka main perempuan. Akhirnya Aziz bangkrut dan jatuh miskin. Hayati diserahkan kepada Zainudin, Aziz mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Zainudin tidak bisa menerima Hayati dengan sepenuh hati karena sudah pernah dikhianati cintanya. Hayati dipulangkan ke kampung halamannya oleh Zainudin dengan menaiki kapal Van der Wijck. Dalam perjalanannya menuju ke Minangkabau, tenggelam lah kapal yang dinaiki Hayati. Kelebihan Novel Alur ceritanya sangat memikat dan menyentuh hati, ketika lamaran Zainudin ditolak keluarga Hayati, bahkan sampai Zainudin sakit parah seperti orang yang kehilangan keseimbangan. Latar tempat dan budaya yang ditampilkan sangat menarik dan deskripsinya mengajak pembaca ke daerah Minangkabau yang sangat indah alam pedesaannya. Majas yang ditampilkan banyak, sehingga pembaca bisa menikmati keindahan gaya bahasa yang ditampilkan dalam novel tersebut. Kekurangan Novel Adanya diskriminasi pada kehidupan masyarakat yang menggolongkan ada bangsawan dan masyarakat jelata/miskin. Dari segi bahasa agak susah dipahami karena banyak menggunakan Bahasa Melayu. Resensator Dwi Suyanti
ResensiNovel "Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck" Identitas Buku Sinopsis Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Zainuddin ialah pemuda berdarah campuran Minang dan Bugis. Ayahnya berasal dari Batipuh sebuah desa di Padang Panjang Sumbar. Sementara ibunya asli orang Makasar Sulawesi Selatan. Ilustrasi Cover Novel "Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck" Karya Hamka Cetakan ke-16 Sumber dokumen pribadi.a. Judul Buku Tenggelamnya Kapal Van Der Wijckb. Penulis Hamka Haji Abdul Malik Karim Amrullahc. Tebal Buku 224 halamand. Penerbit PT. Bulan Bintange. Cetakan Cetakan ke-16 1984f. Tahun Terbit 1938 Cetakan ke- 1g. Harga Buku Kapal Van Der Wijck merupakan sebuah novel karya ulama dan sastrawan terkenal yang disebut Buya Hamka. Novel ini mengisahkan tentang kisah cinta antara Zainuddin dan Hayati yang tidak bisa bersatu dikarenakan persoalan adat-istiadat Minangkabau dan perbedaan kasta yang menghalangi kisah cinta mereka. Kisah cinta mereka ini pun berakhir dengan ditandainya peristiwa tenggelamnya kapal Van Der Wijck tersebut. Novel ini diterbitkan pertama kali pada tahun 1938 dan terus dicetak ulang sampai sekarang. Karena novel ini selalu mengalami cetak ulang dan berhasil menarik perhatian masyarakat, seorang sutradara kondang bernama Sunil Soraya mengangkat novel ini menjadi sebuah film layar lebar pada 19 Desember ini mengisahkan seorang pemuda bernama Zainuddin yang memiliki darah campuran. Ayahnya bersuku Minangkabau sedangkan Ibunya bersuku Makassar. Di Makassar ia dianggap sebagai keturunan Minangkabau. Hidup Zainuddin dipenuhi dengan kepahitan. Ayahnya membunuh Ibunya karena Ibunya selalu memoroti harta Ayahnya. Tidak lama dari sepeninggal Ibunya, Ayahnya pun menyusul ibunya dikarenakan sakit-sakitan. Zainuddin pun menjadi anak yatim-piatu. Kemudian, Zaenuddin pergi ke kampung halaman Ayahnya di Minangkabau. Akan tetapi, kehadirannya tidak diterima oleh masyarakat Minangkabau karena ia memiliki darah campuran. Dengan berat hati, Zainuddin pergi ke suatu daerah bernama Batipuh Kota Padang Panjang. Disitulah ia bertemu dengan seorang gadis bernama Hayati. Gadis yang dikenal dengan parasnya yang cantik dan berbudi baik. Disinilah timbul rasa cinta antara Zainuddin dan Hayati. Kisah cinta mereka tidak direstui oleh keluarga Hayati dikarenakan perbedaan kasta dan adat-istiadat mereka. Pedih hati Zainuddin tidak hanya sampai disitu, Hayati dijodohkan dan menikah dengan lelaki bernama Aziz yang berasal dari keluarga kaya raya dan masih sesuku dengan Hayati. Zainuddin dengan hati yang kecewa kemudian memutuskan untuk merantau ke Pulau Jawa tepatnya di Surabaya bersama Muluk sahabatnya. Disinilah Zaenuddin meraih kesuksesannya dan menghasilkan banyak karya. Singkat cerita, Hayati dan Zaenuddin dipertemukan kembali namun dalam kondisi yang berbeda. Kondisi rumah tangga Hayati dan Aziz berantakan, belakangan diketahui bahwa Aziz bangkrut karena hobinya yang suka mabuk-mabukkan dan berjudi. Aziz pun menyadari akan dirinya yang sudah diambang kemiskinan, ia menyerahkan Hayati kepada Zainuddin. Aziz pun memutuskan untuk melakukan bunuh diri di sebuah hotel. Mendengar hal itu, hati Hayati sangat sedih. Akan tetapi, Zaenuddin tidak bisa menerima Hayati kembali dikarenakan rasa sakit hati yang pernah dideritanya. Dipulangkanlah Hayati ke kampung halamannya di Minangkabau menggunakan kapal mewah Belanda yang bernama kapal Van Der Wijck. Dalam perjalanannya menuju Minangkabau, kapal tersebut tenggelam dan menewaskan Hayati. Mendengar hal tersebut, Zaenuddin merasa menyesal menyuruh Hayati balik ke kampung halamannya. Sampai setiap hari, ia berziarah ke kuburan Hayati. Zaenuddin pun menyusul Hayati setahun kemudian dikarenakan sakit-sakitan. Zaenuddin meninggalkan harta yang berlimpah dan sebuah hikayat cinta yang ia tulis, berjudul “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck”. Makam Zaenuddin terletak di sebelah wanita yang dicintainya yaitu Hayati. Berakhirlah kisah cinta mereka bagaikan sepenggal lirik dalam sebuah lagu yakni “ku di liang yang satu, ku di sebelahmu”.a. Membuat pembaca terhanyut dan merasakan cerita yang ditulis oleh Terdapat beberapa pelajaran yaitu mengenai pengertian cinta suci bukan hanya kepada manusia saja namun terhadap tanah kelahiran, hukum adat-istiadat, dan Mengajarkan nilai-nilai Terdapat unsur keagamaan dan menjadikan novel ini sebagai salah satu media dalam mengkritik masyarakat yang tidak suka dengan hukum Novel ini dapat dilihat dari perspektif sastra, sejarah, sosial, dan Novel ini diangkat ke layar lebar dikarenakan Meskipun sudah cetakan ke-16 gaya bahasanya masih belum sempurna meskipun sudah disesuaikan dengan EYD pada saat Banyak menggunakan bahasa daerah sehingga para pembaca kurang dapat Adat-istiadat yang diceritakan dalam novel ini tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan yakni seharusnya semua manusia berhak mendapatkan cinta, pengakuan, dan kasih sayang yang tulus dari hati seseorang adalah cinta yang tidak perlu saling memiliki dan dalam hidup kita harus mempunyai tujuan atau motivasi hidup sehingga tidak mudah dikalahkan oleh masalah yang Ratu Oasis, Mahasiswa Semester 3 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck" adalah karya fiksi angkatan Pujangga Baru. Roman tersesebut memiliki genre percintaan, dan adat istiadat yang masih kental. 3. Nilai Buku. 3.1. Kelebihan 3.1.1. Latar : Roman tersebut berlatar di daerah Makassar, Minangkabau, Padang Panjang, Jakarta, Lamongan, dan Surabaya.
100% found this document useful 1 vote2K views7 pagesDescriptionResensi novelOriginal Titleresensi tenggelamnya kapal van der wijckCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 1 vote2K views7 pagesResensi Tenggelamnya Kapal Van Der WijckOriginal Titleresensi tenggelamnya kapal van der wijckJump to Page You are on page 1of 7 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 6 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

ResensiNovel Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Analisis Novel. Demikian gambar-gambar yang dapat kami kumpulkan mengenai skripsi novel tenggelamnya kapal van der wijck. Terima kasih telah mengunjungi blog Kumpulan Berbagai Skripsi 2019. Tweet. Subscribe to receive free email updates:

\n\n \n\n resensi novel tenggelamnya kapal van der wijck
Denganjudul 'tenggelamnya kapal van der wijck' kita mengharapkan adegan yang cukup dramatis disini, tapi sayangnya, setelah menunggu sampai hampir akhir. Tenggelamnya kapal VDW sangat mencewakan. Tenggelam tanpa alasan yang jelas, proses tenggelamnya kapal yang-ah, pokoknya mengecewakan. .
  • l4tsexy265.pages.dev/706
  • l4tsexy265.pages.dev/515
  • l4tsexy265.pages.dev/63
  • l4tsexy265.pages.dev/483
  • l4tsexy265.pages.dev/99
  • l4tsexy265.pages.dev/109
  • l4tsexy265.pages.dev/460
  • l4tsexy265.pages.dev/919
  • l4tsexy265.pages.dev/249
  • l4tsexy265.pages.dev/160
  • l4tsexy265.pages.dev/335
  • l4tsexy265.pages.dev/302
  • l4tsexy265.pages.dev/10
  • l4tsexy265.pages.dev/77
  • l4tsexy265.pages.dev/655
  • resensi novel tenggelamnya kapal van der wijck